RSS

Jumat, 02 April 2010

Great great moment. :D

Aloha, Surabaya!

Kemarin sore aku baru aja pergi ke suatu tempat yang jarang sekali aku kunjungi.

Kalau dihitung-hitung, mungkin sudah 14 tahun aku gak kesana. Terakhir kesana waktu aku masih imut-imutnya.. hihi.. :P

Tempat ini sering sekali aku kunjungi waktu masih duduk di taman kanak-kanak untuk pentas nyanyi, nari, foto, dll. Mana lagi kalau bukan THR (Taman Hiburan Remaja) atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Taman Remaja Surabaya!

Awal mula aku memutuskan pergi ke THR berawal dari kebosananku pergi ke mall. selalu ajaa.. kalau pingin jalan-jalan, ujung-ujungnya pasti nge-mall. Nah.. sore itu, aku ingin mencoba sesuatu yang beda, dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Taman Remaja Surabaya! Tereeeeeetttett...

Pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini, aku langsung membandingkan dengan yang ada di Jatim Park. Beda memang, dan aku sempat ragu apa mainan ini bisa berjalan dengan kuat. Kondisinya terlihat tidak begitu meyakinkan, sudah seperti barang lama. Aku takut aja karena dulu sempat ada berita anak SD yang terjatuh saat bermain disini.

Mainan pertama yang aku naiki adalah monorail. Dengan naik kereta ini, kita bisa liat pemandangan di Taman Remaja dari atas. namun sayang, waktu itu hari sudah gelap, jadi pemandangan hanya terlihat samar-samar. Cuma sempat di dadahin sama anak yang lagi maen jumping-jumping di atas. hehe.

Mainan-mainan disini lebih serem daripada yang ada di Tunjungan Plaza dan Jatim Park lho.. apalagi Galleonnya, wuuiiihhhh... bikin merinding!


Family Swinger juga gak kalah nyeremin! ayunan berputar yang bikin jantung deg-deg-an ini, bikin aku heboh sendiri selama di atas, padahal yang naik cuma 4 orang. Haha..

Seru banget ternyata, jadi pingin muter lagi setelah berhenti. :P

Ini adalah foto sebelum naik dan sesudah naik Family Swinger. Coba deh temukan perbedaannya!

Sebelum dan Sesudah


















Oyaaa, benernya aku pingin banget naik ini lho.. tapi dilarang penjaganya karena khusus untuk anak-anak. Hal ini menandakan aku sudah tidak terlihat kecil lagi, ditolak dehh..huhu.

Padahal aku mau kaya Afgan dan Thalita Latief di video klip “Terima Kasih Cinta” hihihihihi..










LINTANG, anak cerdas istimewa ^.^

Akhirnya, harus nonton Laskar Pelangi lagi karena mata kuliah Psikologi Anak Berbakat menugaskan untuk menganalisis tokoh Lintang. Sebenarnya bukan menganalisis Lintang sih, tetapi menganalisis tentang anak berbakat yang ada di tokoh tersebut, meliputi bagaimana karakteristik anak berbakat yang dimiliki tokoh itu dan bagaimana kebutuhan sosio-emosionalnya.

Walaupun sudah melihat film ini berulang kali, rasanya tetap seneng lihat cerita kehidupan anak-anak dari Pulau Belitong ini. Rasanya malu sendiri apabila melihat perjuangan anak-anak itu. Mereka dengan segala keterbatasannya untuk hidup, tetap berjuang mati-matian untuk memperoleh pendidikan. Tapi aku yang bisa memperolehnya dengan mudah, malah belum secara maksimal memanfaatkan itu semua, kadang masih suka males ndengerin dosen, ngantuk di kelas, dan malah ngobrol sama sebelah. *Ohhh.. semoga saja aku tidak menyesal di masa depan. Amin.


Hal yang menonjol dari Lintang adalah semangat dan kecerdasannya. Ia terlihat berbeda dari anak-anak lainnya, ia memiliki kemampuan intelektual, motivasi berprestasi, harapan dan kendali yang tinggi.

Lintang sangat pintar dan cepat dalam belajar. Potensi dan kemampuan intelektual yang tinggi ia tunjukkan lewat penyelesaian soal matematika yang rumit hanya dengan menghitungnya dalam kepala, tanpa menggunakan coret-coretan kertas. Memorinya juga kuat dan cepat menangkap informasi.


Di setiap kesempatan ia selalu mengisi kegiatannya dengan membaca apapun yang bisa dia baca. Dimana ada sumber informasi, ia pasti memanfaatkannya. Kehausan Lintang akan ilmu inilah yang membuat Lintang memiliki pengetahuan yang luas dan jauh melebihi teman-temannya. Berbeda dengan anak seumurannya, ia lebih suka membaca koran dan buku-buku pengetahuan yang biasa dibaca orang dewasa. selain itu, disaat teman-temannya masih berhitung menggunakan bantuan lidi, Lintang sudah mengetahui jawaban hanya dengan menerawangnya dari pikiran. Ia juga dapat menjelaskan proses terjadinya pelangi, mengetahui tentang Menara Eiffel dan kota Paris, serta mengetahui tentang sejarah warna rambut manusia.

Daya tahan Lintang sangat tinggi, walaupun hidup serba terbatas tanpa dukungan ekonomi dan lingkungan sosial untuk belajar, ia tetap memiliki motivasi tinggi untuk tetap belajar. Kondisi rumahnya yang kotor, bobrok, dan tidak memiliki cukup penerangan, tidak membuat Lintang kehilangan semangatnya. Ia tetap belajar meskipun dalam kondisi yang gelap, buku tulis yang usang karena digunakan berulang-ulang, dan segala keterbatasan lainnya. Ia tetap bersemangat sekolah meskipun harus membantu orangtua berlayar dan menjaga adik-adiknya.

Sebagai seorang anak kelas V SD , ia sudah memiliki kesadaran dan kepekaan yang tinggi akan kondisi keluarganya. Lintang sangat mengerti dengan kondisi keluarganya yang sangat kekurangan, dimana sang ayah berjuang sendiri sebagai nelayan untuk menghidupi ia dan adik-adiknya. Ia merasa bertanggung jawab untuk membantu ayahnya. Lintang benar-benar sosok yang sangat istimewa.

 
Copyright MEJIKUHIBILIU 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .